Perjalalanan Tim Jerman di Euro 2008

Posted by: rebecka on: June 10, 2008

• In: Football
• 6 Comments

Untuk menyemarakkan Euro 2008, saya akan mulai menulis perjalanan tim nasional Jerman di Euro 2008. Dimulai dari profil singkat, sampai kepada review dari setiap pertandingan tim Jerman. Kenapa saya menulis tentang tim Jerman? Tentu saja karena saya menjagokan Jerman menjadi juara di Euro 2008.

Tim Jerman dikenal sebagai kesebelasan spesialis turnamen. Setiap ajang internasional berbentuk turnamen adalah lahan Jerman. Hampir di semua kejuaraan besar, Jerman menjadi unggulan. Der Panzer (julukan untuk tim Jerman) pun kerap berprestasi meyakinkan. Catatan mengagumkan ditorehkan Jerman di Piala Eropa. Pertama kali berpartisipasi di Euro 1972, Jerman langsung tampil sebagai juara. Cerita sukses menjadi juara diulangi lagi oleh Jerman pada Euro 1980 di Italia. Sedangkan status kampiun Eropa yang terakhir mereka rengkuh didapat pada gelaran Euro 1996 di Inggris. Total Jerman sudah tiga kali jadi juara, dua kali finish sabagai runner up (1976, 1992) dan sekali berstatus semifinalis (1988).

Membedah kekuatan Jerman, yang utama adalah faktor mental. Tim nasional sepakbola Jerman dikenal memiliki mental yang kuat. Mereka enggan menyerah hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan. Berbekal semangat dan mental kuat inilah, Jerman sering membalikkan prediksi yang memandang remeh mereka.

Jerman dikenal sebagai tim yang lambat panas. Mereka kerap tidak meyakinkan di babak awal, namun pada akhirnya Der Panzer bisa melaju hingga ke babak-babak akhir. Karena itulah, Jerman juga dijuluki tim “Diesel”.

Di barisan belakang, masih ada kiper Jens Lehmann yang sarat pengalaman. Lini bek digalang oleh para pemain belakang yang rata-rata masih berada di usia emasnya. Beberapa dari mereka adalah Per Mertesacker dan Philipp Lahm.

Lini paling vital, barisan tengah, akan dipimpin oleh Michael Ballack. Sejauh Ballack fit, gelandang yang bermain di Chelsea itu akan tampil total memberi yang terbaik. Ballack akan bahu membahu dengan rekan-rekannya seperti Bastian Schweinsteiger dan Tim Borowski.

Barisan depan akan diisi oleh Kevin Kuranyi dan Miroslav Klose. Di barisan para pengganti, ada nama-nama seperti Lukas Podolski dan Mario Gomez. Para ujung tombak itu memiliki skill individu yang cukup baik dan cukup produktif dalam membobol gawang lawan.

Berikut ini skuad lengkat tim Jerman di Euro 2008.

Di balik layar, ada nama Joachim Loew yang menduduki kursi pelatih. Bagi sebagian orang, mungkin pelatih berusia 48 tahun itu tak memiliki reputasi dan curriculum vitae yang mentereng sebagaimana pendahulunya, Jurgen Klinsmann. Namun jangan salah, Loew-lah yang selama ini disebut-sebut sebagai arsitek sebenarnya di balik sukses skuad Klinsmann di Piala Dunia 2006. Dan kini, di tangan Loew, filosofi permainan Jerman dipertahankan. Loew sangat mengenal para pemainnya dan ia tahu apa taktik terbaik bagi tim.

Kelemahan Jerman, bila disebut seperti itu, barangkali terletak pada kemampuan mereka melakukan improvisasi strategi di lapangan. Jerman memainkan sepakbola yang sangat teknis dan fisikal. Tumpuan utama Nationalmannschaft memang terletak di kemampuan fisik mereka yang prima. Karena itulah, sepakbola Jerman kerap “dituduh” mekanikal dan textbook. Contoh sempurna dari budaya Jerman yang memuja keteraturan dan disiplin. Terkadang, strategi yang disusun di awal pertandingan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Di situlah kemudian dibutuhkan improvisasi taktik dari pelatih dan pemain. Bisa dibilang, Jerman kurang memiliki kemampuan untuk mengubah strategi. Hal ini berbeda dengan timnas Brasil yang mendewakan improvisasi.

Sumber: detiksport.com.